MULAI BERINVESTASI
Di tahun depan, pasangan juga
seharusnya mulai mempelajari
semua alternatif investasi agar
punya banyak pilihan. “Deposito
dan membeli emas memang
masih menjadi favorit. Tapi
sekarang semakin banyak model
investasi yang ditawarkan di luar
produk bank.” Misalnya,
reksadana dan asuransi. “Apalagi
kalau ada dua anak balita yang
sedang tumbuh, seharusnya
orang tua mulai menyisihkan
dana untuk pendidikannya
kelak.” Ada dua cara yang bisa
dilakukan. Pertama, orang tua
wajib menabung secara periodik,
misal sebulan sekali, dan jangan
diutak-atik hingga anak masuk
sekolah. “Bisa juga ambil salah
satu produk di bank yang
disebut asuransi pendidikan.
Artinya, sambil menabung secara
rutin, tabungan itu sendiri
diproteksi asuransi. Kalau orang
tua meninggal, anak mendapat
santunan asuransi, di samping
menerima akumulasi hasil
tabungan itu sendiri.”
Yang tak kalah menarik, “Jangan
selalu berpikir, penghasilan
hanya bisa didapat dari gaji
bulanan yang diterima di kantor.
Kalau kita punya talenta atau
kemampuan, mengapa tak
membuka usaha sampingan
untuk cari tambahan?” kata Safir.
Kalau suka dan pandai bikin kue,
misalnya, kita bisa menerima
pesanan di rumah meski sehari-
hari pekerjaan utama adalah
pegawai bank.”Untuk usaha di
rumah, pilih yang tidak
membutuhkan modal banyak.”
Modal, saran Safir, bisa didapat
dari menjual barang-barang di
rumah yang tidak terpakai. Jam
tangan, misalnya. Buat apa punya
2-3 buah padahal kita hanya
perlu satu. Kalau usaha
sampingan sudah berjalan,
pemasukan bertambah. Banyak
sekali usaha yang dijalankan dari
rumah, yang mulanya usaha
sederhana, kelak jadi bisnis yang
bisa menghidupi keluarga.
Bahkan berkembang menjadi
pabrik yang mampu menghidupi
banyak orang. “Kalau sudah
berkembang dan menyita waktu,
tinggal pilih, mau usaha sendiri
atau kerja dengan orang. Tapi
kalau baru merintis, tidak perlu
meninggalkan pekerjaan utama.”
Cara lainnya? Gunakan “ilmu”
yang biasa Anda ajarkan pada
anak-anak, yaitu menabung.
Bedanya, jika anak-anak
menabung uang logam atau
koin, masukkan uang kertas ke
dalam celengan. “Bisa Rp 5 ribu,
Rp 10 ribu, bahkan Rp 50 ribu.”
Setiap kali dapat kembalian
belanja, “Masukkan dalam
celengan. Taruh celengan di
kamar tidur, sehingga suami dan
istri bisa sama-sama menabung.”
Jangan lupa pula, pilih celengan
yang susah dibuka hingga kita
tak tergoda untuk mengambil
uangnya. Nah, akhir tahun,
celengan dibuka dan isinya bisa
digunakan untuk membeli
barang, mentraktir anak, atau
rekreasi bersama seluruh
keluarga.” Janji, lo, mulai hari ini
menabung!