Polly po-cket
MENGELOLA KEUANGAN DI TAHUN DEPAN

Di tahun yang baru, tak ada salahnya keuangan keluarga pun ditata dengan lebih baik. Dengan demikian, target-target di masa depan bisa tercapai. Masalah uang di dalam rumah tangga memang sensitif. “Kalau tidak hati-hati mengelolanya, suami-istri bisa konflik,” kata Safir Senduk, dari Biro Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan. Ia juga menyarankan, sebaiknya manajemen uang dalam rumah tangga dibahas sejak awal, saat memutuskan menikah. “Boleh saja bilang uang adalah masalah pribadi. Tapi dalam konteks keluarga, uang selayaknya dibicarakan bersama.” Mau bagaimana mengelolanya, tergantung kesepakatan dan hubungan suami-istri masing- masing. Pemikiran bahwa suami pencari nafkah keluarga, bisa tetap dipertahankan. “Suami juga umumnya lebih mantap secara psikologis kalau dia tetap sebagai yang bertanggung jawab dalam keuangan rumah tangga. Meski sekarang banyak istri juga bekerja, suami tak mempermasalahkan jika dia tetap sebagai pencari nafkah utama.” Safir juga melihat, suami zaman sekarang sebenarnya makin besar egonya untuk punya uang sendiri dan mulai kritis mempertanyakan kontribusi istri dalam urusanbudget rumah tangga. Sementara di kalangan istri, masih banyak yang menginginkan seluruh penghasilan suami diberikan pada istri untuk dikelola seperti halnya ia melihat ayahnya dulu memberi seluruh gajinya pada ibu. “Akibatnya, ketika suami ‘hanya’ memberikan sebatas kebutuhan rumah tangga, istri langsung tersinggung.”

*suvei 66%CEWEK INDONESIA TAK PRAWAN

taukah anda

66% remaja putri usia sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) tidak lagi perawan. Data ini beradasar hasil Survei Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang dilakukan secara nasional. Itu artinya remaja zaman sekarang rentan terhadap seks bebas dan narkoba akibat kurang kontrolnya terhadap perkembangan teknologi informasi yang menyebar secara bebas. http://abg-chubby.comze.com/wp-content/uploa “Jika teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini tidak dilakukan kontrol dan pemahaman dengan baik, akan menjadi titik awal mula seks bebas dan penyalahgunaan narkoba,” ujar Pemerhati Kesehatan Reproduksi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Aisyiah Surakarta, Maryatun pada seminar tentang “Kesehatan Reproduksi Remaja dan Narkoba” di Sukoharjo. Menurut Maryatun, pada saat usia-usia remaja ini, satu dari tujuh anak laki-laki sudah mulai coba- coba, baik terhadap seks, rokok, maupun narkoba. Dengan demikian, sangat mungkin terjadi peningkatan angka kejahatan reproduksi dan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja saat ini. “Misalnya soal kehamilan usia dini atau kehamilan akibat tindak kejahatan, dan perilaku seks bebas yang terjadi pada remaja,” katanya. Menurut survei, katanya, saat ini didapati bahwa usia rata-rata pernikahan terjadi pada umur 19 tahun. “Hal ini tentu sangat bahaya dan tidak baik terhadap kesehatan reproduksi, karena seluruh organ reproduksi belum terbentuk sempurna,” katanya. Ia mengatakan, pernikahan secara ideal mulai pada usia 21 tahun. “Terkait hal tersebut, saat ini kami memang gencar melakukan penyuluhan bagi para pelajar mengenai pemahaman akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja dan bahaya narkoba,” katanya

Back to posts
Comments:
[2012-02-03 11:32] toni:

good :)


Post a comment








[KAYA][GALERY FOTO][MOTIVASI][TRIK BISNIS][MENU][TUTORIAL][HIPNOTIS][EBOOK JAR][LEADER][RAMALAN][SMS LUCU][TRIK SULAP][MANAGE UANG]

[-HOME-]
..........................................
created copas by WWW.TANAHGARO.JW.LT
2009-2011@