80s toys - Atari. I still have
MENGELOLA KEUANGAN DI TAHUN DEPAN

Di tahun yang baru, tak ada salahnya keuangan keluarga pun ditata dengan lebih baik. Dengan demikian, target-target di masa depan bisa tercapai. Masalah uang di dalam rumah tangga memang sensitif. “Kalau tidak hati-hati mengelolanya, suami-istri bisa konflik,” kata Safir Senduk, dari Biro Perencana Keuangan Safir Senduk & Rekan. Ia juga menyarankan, sebaiknya manajemen uang dalam rumah tangga dibahas sejak awal, saat memutuskan menikah. “Boleh saja bilang uang adalah masalah pribadi. Tapi dalam konteks keluarga, uang selayaknya dibicarakan bersama.” Mau bagaimana mengelolanya, tergantung kesepakatan dan hubungan suami-istri masing- masing. Pemikiran bahwa suami pencari nafkah keluarga, bisa tetap dipertahankan. “Suami juga umumnya lebih mantap secara psikologis kalau dia tetap sebagai yang bertanggung jawab dalam keuangan rumah tangga. Meski sekarang banyak istri juga bekerja, suami tak mempermasalahkan jika dia tetap sebagai pencari nafkah utama.” Safir juga melihat, suami zaman sekarang sebenarnya makin besar egonya untuk punya uang sendiri dan mulai kritis mempertanyakan kontribusi istri dalam urusanbudget rumah tangga. Sementara di kalangan istri, masih banyak yang menginginkan seluruh penghasilan suami diberikan pada istri untuk dikelola seperti halnya ia melihat ayahnya dulu memberi seluruh gajinya pada ibu. “Akibatnya, ketika suami ‘hanya’ memberikan sebatas kebutuhan rumah tangga, istri langsung tersinggung.”

97% mahasiswa jogja ditak prawan

Studi keperawanan

Sungguh mencengangkan dan
mengerikan mengetahui
kehidupan seks mahasiswi di
kota pelajar Yogyakarta. Suatu
penelitian yang dilakukan oleh
Lembaga Studi Cinta dan
Kemanusiaan serta Pusat
Pelatihan Bisnis dan Humaniora
(LSCK PUSBIH) menunjukkan
hampir 97,05 persen mahasiswi
di Yogyakarta sudah hilang
keperawanannya saat kuliah.
Yanglebih mengenaskan, semua
responden mengaku melakukan
hubungan seks tanpa ada
paksaan. Semua dilakukan atas
dasar suka sama suka dan
adanya kebutuhan. Selain itu, ada
sebagian responden mengaku
melakukan hubungan seks
dengan lebih dari satu pasangan
dan tidak bersifat komersil.
Halitu dikemukakan Direktur
Eksekutif LSCK PUSBIH, lip
Wijayanto, kepada wartawan di
gedung Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY), JI.
Malioboro, Yogyakarta.
Menurutlip, penelitian itu
dilakukan selama 3 tahun mulai
Juli 1999 hingga Juli 2002,
dengan melibatkan sekitar 1.660
responden yang berasal dari 16
perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta di Yogya. Dari
1.660 responden itu, 97,05
persen mengaku sudah hilang
keperawanannya saat kuliah.
Hanyaada tiga responden atau
0,18 persen saja yang mengakui
sama sekali belum pernah
melakukan kegiatan seks,
termasuk, masturbasi. "Ketiga
responden itu juga mengaku
sama sekali belum pernah
mengakses tontonan maupun
bacaan berbau seks," ungkapnya.
Menurutlip, berdasarkan hasil
tersebut, total responden yang
belum pernah melakukan
kegiatan seks berpasangan
hanya 2,95 persen atau 2,77
persen ditambah 0,18 persen.
Sementara sebanyak 97,05
persen telah melakukan kegiatan
seks berpasangan. Sebanyak 73
persen menggunakan metode
coitus interuptus. Selebihnya
menggunakan alat kontrasepsi
yang dijual bebas di pasaran.
Selainitu, hanya ditemukan 46
mahasiswi atau 77 persen
responden saja yang belum
pernah melakukan seks
berpasangan di bawah level
petting seks. "Alasan mereka
tidak melakukan seks berpartner,
selain takut kepada orang
tuanya, mereka juga masih
berpikir untuk menjadi contoh
adik-adiknya," kata lip.
Apabiladilihat tempat mereka
melakukannya, lanjut lip,
sebanyak 63 persen melakukan
kegiatan seks di tempat kost pria
pasangannya. Sebanyak 14
persen dilakukan di tempat kost
putri atau rumah kontrakannya.
Selanjutnya 21 persen di hotel
kelas melati yang tersebar di kota
Yogyadan 2 persen lagi di
tempat wisata yang terbuka.
Yanglebih mencengangkan lagi,
tempat yang digunakan untuk
melakukan seks hampir sebagian
besar berada di wilayah Jalan
Kaliurang dan Jalan Gejayan yang
merupakan kawasan kos-kosan
terbesar bagi mahasiswa yang
kuliah di PTN dan PTS terbesar di
Yogya. lip menambahkan,
sebanyak 98 persen responden
juga mengaku pernah
melakukan aborsi. Sebanyak 23
responden di antaranya
mengaku telah melakukan aborsi
lebih dari satu kali. Sementara 12
responden lagi mengaku lebih
dari dua kali. Mereka mengakui
melakukan aborsi dengan cara
mengkonsumsi obat flu dan ragi
dalam jumlah besar.
Agartidak ketahuan pemilik kos
ataupun petugas ronda
kampung, responden mengaku
mengakali dengan cara
memasukkan pasangannya sejak
pukul 07.00 WIB dan baru keluar
atau pulang pada pukul 21.00
malam.

Back to posts
Comments:
[2011-12-18 17:15] Tonssquinee:

путешествия юар <b>туры путешествия </b>
<a href=http://hutravel.ru/category/%D0%B3%D0%B5%D1%80%D0%BC%D0%B0%D0%BD%D0%B8%D1%8F>работа и путешествия </a> путешествия по странам круизные путешествия путешествия египет

[2012-01-03 18:50] impompurl:

Hi, thamk you for such a great post. I will add your site to my favorites right now. <a href="http://operamini4phone.ru/">opera mini</a>


Post a comment








[KAYA][GALERY FOTO][MOTIVASI][TRIK BISNIS][MENU][TUTORIAL][HIPNOTIS][EBOOK JAR][LEADER][RAMALAN][SMS LUCU][TRIK SULAP][MANAGE UANG]

[-HOME-]
..........................................
created copas by WWW.TANAHGARO.JW.LT
2009-2011@