Sejarah Hidup Robert. T. Kiyosaki Dan Karya Karya Besarnya Rasanya tidak ada yang tidak kenal Robert Kiyosaki. Hampir semua orang yang membutuhkan pendidikan keuangan dan berkeinginan "menjadi orang kaya" setidak- tidaknya mengenal buku fenomenal yang dikeluarkan oleh Kiyosaki, Rich Dad Poor Dad. Dia bahkan membuat trend baru dalam dunia bisnis: menjual seminar dan pelatihan dalam kemasan lebih bergengsi. Meskipun menimbulkan banyak kontroversi, Robert telah memberikan sumbangan besar dalam dunia pendidikan keuangan modern. Robert Kiyosaki dilahirkan di Hilo, Hawaii yang merupakan generasi keempat dari perkawinan Jepang-Amerika. Robert adalah anak terakhir dari seorang pengajar yang bernama Ralph H. Kiyosaki (1919-1991). Kiyosaki lulusan dari Hilo High School. Ia lalu mengikuti sekolah militer U.S. Merchant Marine Academy di New York, lulus pada tahun 1969 dan bekerja sebagai staf dek pada Korps Marinir merangkap sebagai regu tembak dalam helikopter saat perang Vietnam, dimana ia mendapatkan penghargaan dalam Perang Udara. Kiyosaki keluar dari Korps Marinir pada tahun 1974 dan mendapatkan pekerjaan sebagai sales mesin fotocopy pada Xerox Corporation. Pada tahun 1977, Kiyosaki menjalankan bisnis penjualan dompet Velcro dan nilon, yang membuatnya mendapatkan kesuksesan. Pada tahun 1980 Kiyosaki memulai bisnis penjualan T-shirt untuk grup band Heavy Metal. Pada akhirnya bisnisnya itu mengalami kegagalan dan membuatnya bangkrut dan juga kehilangan rumah. Kiyosaki kemudian mengikuti seminar pengembangan kepribadian yang dibawakan oleh Marshall Thurber yang berjudul "Money & You". Seminar tersebut berlangsung selama 3,5 hari yang diadakan di AS dan Kanada. Dasar dari seminar diadakan adalah dengan mengajarkan prinsip Buckminster Fuller dan mempromosikan konsep menang/menang dan juga berbicara tentang tanggung jawab pribadi dalam pekerjaan. Ketika Thurber keluar dari bisnis seminar ini pada tahun 1985, Kiyosaki mengambil alih bisnis ini dan bekerja sama dengan rekan Thurber yang bernama D.C. Cordova. Mereka mengambil alih bisnis kursus ini untuk mengajar para pelajar di Australia dan New Zealand. Pada tahun 1994, saat dia berumur 47 tahun, dia menutup bisnis kursus tersebut karena dinilai merugikan masyarakat Australia dan kemudian sekitar tahun 1996-1997 ia mendirikan perusahaan Cashflow Technologies, Inc yang meluncurkan konsep Rich Dad (dan Cashflow). Saat peluncuran merk itu muncul banyak keraguan tentang integritas dalam sejarah hidupnya. Apa yang Diajarkan Kiyosaki Secara umum yang diajarkan oleh Kiyosaki adalah anjuran untuk mendapatkan passive income yang dapat diartikan sebagai kesempatan berinvetasi, seperti bisnis kecil dan juga real estate, dengan tujuan utamanya adalah mampu untuk menjadi seorang investor. Terkait dengan hal ini, Kiyosaki mendefisikan "asset" sebagai uang atau benda-benda bernilai liquiditas tinggi secara umum seperti uang sewa properti, dan Passiva diartikan sebagai pengeluaran uang, seperti pembayaran sewa rumah, mobil,dsb. Kiyosaki juga menyatakan bahwa pengaturan keuangan dengan benar adalah hal yang sangat penting untuk menjadikan seseorang menjadi kaya. Kiyosaki menitikberatkan pada apa yang dia sebut sebagai "melek keuangan" sebagai syarat utama menjadi kaya. Ia mengatakan bahwa gaya hidup yang menjadikan seseorang menjadi kaya tidak diajarkan disekolah. Ia mengatakan bahwa sekolah formal hanya mencetak lulusannya menjadi seorang karyawan atau wiraswasta individu dan inilah yang dia sebut sebagai "Paham Era Indutrialis". Dan sejalan dengan pernyataan Kiyosaki, cara untuk mendapatkan kebebasan dalam hal keuangan adalah dengan cara menjadi pemilik bisnis atau menjadi seorang investor, yang secara umum disebut sebagai Pasive Income atau Pendapatan Pasif. Selanjutnya Kiyosaki memperkenalkan konsep "Cashflow Quadrant" sebuah konsep yang menjelaskan tentang tempat semua uang didunia didapatkan. Didalam sebuah diagram, terdapat empat kelompok manusia, yang dipisahkan oleh dua garis(satu vertikal dan satu lagi horizontal). Disetiap kelompok tersebut terdapat aktifitas seorang individu mendapatkan uang. Kuadran E : Employee : Karyawan atau juga disebut bekerja pada seorang pemilik usaha. Kuadran S : Self-employed atau Small business owner atau yang disebut juga sebagai wiraswasta atau pemilik usaha kecil - dimana seorang individu menjadi pemilik sekaligus menjadi pimpinan/bos. Kuadran B : Business owner atau pemilik bisnis - dimana seorang individu mempunyai sebuah "sistem" atau cara untuk mendapatkan uang, lebih besar daripada bekerja untuk mendapatkan uang. Kuadran I : Investor - dengan mengeluarkan uang untuk mendapatkan bayaran atau keuntungan yang berlipat kali ganda dari investasi yang dilakukannya. Jika seorang individu berada pada kuadran E dan S, Kiyosaki mengatakan bahwa orang tersebut tidak akan pernah menjadi kaya. Sebaliknya, jika seseorang berada pada kuadran B dan I maka orang tersebut sudah berada pada jalan menuju kaya. Buku yang diterbitkan Buku terkenal yang diterbitkan oleh Kiyosaki adalah Rich Dad, Poor Dad sebuah buku yang laris dijual menurut New York Times. Selanjutnya buku yang ditulisnya adalah Rich Dad's CASHFLOW Quadrant dan Rich Dad's Guide to Investing. Sekarang Kiyosaki merupakan pengarang buku terlaris. Buku-buku lain yang ditulisnya adalah : Rich Kid, Smart Kid (2001), Rich Dad's Prophecy (2002), Why We Want You To Be Rich coauthored by Donald Trump (2007), dll. Konsep permainan monopoli Kiyosaki mengatakan bahwa nilai yang terkandung dalam permainan monopoli, adalah dasar dari pembelajaran strategi keuangan seperti misalnya "menjual empat rumah hijau untuk sebuah hotel yang berwarna merah". Didalam buku yang diterbitkan olehnya, Kiyosaki menciptakan permainan serupa. Buku-buku tersebut antara lain : Cashflow 101, Cashflow 202,Cashflow for Kids, Cashflow The E-Game, Cashflow 202 The E-Game, dan Cashflow 202 The E-Game. Audio/Visual Kiyosaki telah mengadakan rekaman yang dibuat dalam format radio dan DVD. Hampir semua buku Robert Kiyosaki telah dibuat versi audio. Diantaranya adalah Rich Dad's Secrets To Money, You Can Choose To Be Rich: "Think It" "Learn It" "Do It",Rich Dad's Roads To Riches: 6 Steps to Becoming a Successful Real Estate Investor, dll. Pertunjukan TV CNBC series & The Millionaire Inside adalah beberapa siaran TV yang mengundang Kiyosaki untuk mengisi acara mereka. Dalam setiap episode, dalam membahas isu keuangan selalu ada pertanyaan dari penonton yang dijawab dan diberi komentar oleh ahli keuangan yang juga diundang. Secara khusus, Kiyosaki juga mengisi beberapa episode dalam The Millionaire Inside dengan judul Debt-Free and The Millionaire Inside: Get Inspired. Beberapa ahli keuangan lain seperti David Bach, Jennifer Openshaw, Larry Winget, Keith Ferrazi, dan Dr. Laura Morgan Roberts juga pernah diundang dalam acara tersebut. Rekaman acara tersebut juga dijual oleh CNBC. Beberapa stasiun TV dan Radio seperti Public Broadcasting System (PBS), WTTW of Chicago, KAET of Phoenix, KOCE of Orange County, California, WLIW untuk wilayah New York/New Jersey, dan WGBH of Boston juga mengundang Kiyosaki secara langsung. Acara Rich Dad's Guide to Wealth with Robert Kiyosaki juga menghiasi layar pertelevisian Amerika yang disebutnya sebagai "Pendidikan Keuangan", yang tidak diajarkan di bangku sekolah. Kritik dan Kontroversi Meskipun ada begitu banyak orang merasa buku Rich Dad Poor Dad membuka wawasan mereka mengenai uang, tak sedikit yang melontarkan kritik dan kontroversi atas hasil karyanya. Sebuah penelusuran oleh pemerintah AS sendiri mengungkapkan bahwa sebenarnya Kiyosaki tidaklah seberhasil sekarang ini sebelum dia menjual buku-bukunya. Dengan kata lain, Kiyosaki menjadi kaya justru karena menjual buku Rich Dad Poor Dad dan bukan karena melakukan apa yang ditulisnya. Setidaknya Rich Dad Poor Dad dan berbagai produk turunannya telah menambah pundi-pundi Robert puluhan juta Dollar. John T Reed, seorang investor Real Estat sungguhan (Real Estat merupakan salah satu fokus investasi dalam buku Rich Dad Poor Dad) menuliskan kritik lengkap mengenai apa yang ditulis Kiyosaki. Beberapa penulis lainnya menambahkan bahwa apa yang ditulisnya hanya berupa kata-kata motivasional dan miskin penerapan praktis. Menjawab hal ini, Kiyosaki menampik dan mengatakan bahwa sebuah buku haruslah menyenangkan untuk dibaca dan bersifat inspiratif. Salah satu kritik tajam lainnya adalah mengenai tokoh Ayah Kaya yang banyak kali diceritakan dalam bukunya. Penelusuran kebanyakan pengamat menemukan bahwa tokoh Ayah Kaya yang dikisahkan Robert Kiyosaki tidaklah ada alias fiksi semata-mata. Menanggapi hal ini Kiyosaki mengatakan bahwa tokoh itu benar-benar ada dan meninggal lama sebelum buku Rich Dad Poor Dad diterbitkan tanpa menjelaskan lebih lanjut nama dan identitasnya. Hingga sekarang Ayah Kaya masih merupakan misteri apakah ada atau tidak. Mereka yang skeptis akhirnya mengatakan seharusnya buku Rich Dad Poor Dad beserta buku-buku turunannya dimasukkan dalam kategori buku fiksi sejajar dengan novel Harry Potter karangan J.K. Rowling. Pada 19 Mei 2006, stasiun televisi ABC mengadakan sebuah segemen yang disebut 20/20 segment. Dalam segmen ini ABC memberikan masing-masing 1000 USD kepada 3 orang entrepreneur yang dilatih Kiyosaki dan meminta mereka menghasilkan uang sebanyak- banyaknya selama 20 hari. Setelah 20 hari berlalu para kontestan mengakui bahwa Robert Kiyosaki tidak memberikan contoh konkrit bagaimana menghasilkan uang. "Apa yang dilakukannya (Kiyosaki), saya rasa, hanyalah membuka pikiran Anda mengenai kesempatan. Dia tidak mengatakan kepada Anda bagaimana untuk melakukannya." Demikian kutipan dari kontestan. Kiyosaki meresponnya dengan mengatakan bahwa setiap orang harus belajar dari setiap kegagalan yang mereka alami. 20/20 menanggapi respon tersebut dengan mengatakan "Apakah seseorang membutuhkan 18 buku hanya untuk belajar gagal?" Sebuah balasan yang satir. Terlepas dari benar-salah, baik- buruknya yang ditanamkan Kiyosaki pada dunia, orang ini telah membawa setidaknya dua perubahan sederhana namun berguna: 1. Menggugah orang untuk berpikir lebih mengenai uang. 2. Membuka sebuah bisnis lama tapi baru: seminar dan pelatihan uang dan investasi. Lagipula tidak ada salahnya membaca buku yang diterbitkannya. Bahkan sekalipun tidak berguna, adalah lebih baik membaca dari pada tidak membaca sama sekali. Setidaknya Anda akan memperoleh wawasan baru, entah itu fiksi atau realitas.

[*] RAHASIA ANGKA 8

Angka 8 di percaya mengandung hoky

Perhelatan cabang olahraga multievent terbesar di dunia, Olimpiade Beijing, dibuka dengan resmi pada 8 Agustus 2008 pukul 8 malam. Bahkan ditambah embel-embel lebih 8 menit dan 8 detik. Tentu bukanlah tanpa alasan jika panitia memilih waktu tersebut yang kalau “diterjemahkan” menjadi 08-08-08 pukul 08:08:08. Jelas sekali, sederetan angka 8 terdapat di dalamnya. Sejak lama memang masyarakat Tiongkok percaya bahwa 8 adalah angka hoki yang paling super. Karena itulah tentunya panitia mengharapkan keberuntungan yang super besar daripenyelenggaraan olimpiade kali ini. Merebut medali emas dan meraih laba finansial sebanyak- banyaknya, mungkin merupakan harapan yang paling ditunggu- tunggu. Dan ternyata memang benar, kontingen Tiongkok untuk pertama kalinya menjadi yang paling hebat sejagat raya. Selain merebut medali emas terbanyak, kontingen Tiongkok juga mengalahkan dua langganan jawara Olimpiade, yakni AS dan Rusia. Di Tiongkok dan juga Taiwan, Hongkong, Singapura, serta negara yang memiliki etnis Tionghoa banyak, pemakaian angka 8 memang sangat populer. Konon dalam dialek Kanton, penyebutan angka 8 seperti phat yang bermakna “pertumbuhan yang makmur” atau kekayaan. Siapa sih orang yang tidak mau kaya? Sering kali angka 8 digunakan untuk nomor mobil, nomor rekening bank, nomor kartu kredit, nomor rumah, nomor telepon, dan nomor-nomor lain yang dipandang penting buat pemiliknya. Untuk memperoleh “tuah”, biasanya angka 8 harus ada pada bagian akhir. Sangat baik bila berupa angka tunggal. Jika angka itu diawali dengan 6, 7, 8, dan 9, maka keberuntungan dianggap ganda. Karena dianggap angka yang sangat menguntungkan, maka segelintir masyarakat Tionghoa berani membayar tinggi untuk memperoleh angka itu. Tahun 2002 lalu, misalnya, seorang taipan Hongkong pernah harus mengeluarkan jutaan dollar demi mendapatkan angka keramat itu untuk plat nomor mobilnya. Jelas, betapa angka 8 dianggap sebagai angka yang benar-benar keramat. Tak urung, apartemen tingkat delapan ikut memperoleh dampaknya. Begitu pula ruang perkantoran atau fasilitas properti lainnya. Jangan heran kalau sejumlah pengembang sengaja memasang tarif lebih tinggi untuk hal-hal yang “berbau” 8. Sulit dijelaskan secara ilmiah mengapa masyarakat Tionghoa sungguh percaya kepada angka 8. Mungkin karena alasan kepercayaan nenek moyang, tapi mungkin juga ada alasan psikologisnya. Secara sadar atau tidak sadar, memang orang selalu berusaha mencari sesuatu agar memperoleh “nilai lebih”. Nilai tersebut mereka representasikan dalam angka. Alasan pemilihan angka 8 bisa digambarkan demikian. Pertama, masyarakat Tionghoa selalu menghindari tiga angka di ujung. Karena itu dari sepuluh bilangan pertama (1 hingga 10), mereka meninggalkan angka 1, 2, dan 3. Jadi angka yang tersisa adalah 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Kedua, mereka juga menghindari angka ganjil karena dianggap angka sial. Dengan demikian yang tersisa adalah angka-angka genap 4, 6, 8, dan 10. Ketiga, dari keempat angka itu yang dianggap paling bagus adalah angka 4 dan 8 karena merupakan kelipatan 2. Tentu kita tahu dalam matematika 4 adalah 2 pangkat 2 dan 8 adalah 2 pangkat 3. Keempat, dari kedua angka itu yang lebih dekat ke tengah (dari 4 hingga 10) adalah 8. Maka 8 terus dianggap sebagai angka favorit hingga kini (Tong Sing, 2001). Selain itu, menurut kalangan Tionghoa lainnya, angka 8 memiliki guratan garis yang tidak terputus.Ini dianggap merupakan simbolisasi rezeki yang sambung-menyambung tiada hentinya. Angka 8 juga dipuja karena mewakili delapan dewa penjaga arah mata angin. Memang kenyataannya sampai sekarang masyarakat di segala penjuru dunia menggunakan delapan arah mata angin utama, yakni Utara, Barat Daya, Timur, Tenggara, Selatan, Timur Laut, Barat, dan Barat Laut. Sementara menurut numerologi Lo-shu dalam feng shui, 8 adalah angka kaya yang berarti kemakmuran di masa yang akan datang. Apalagi secara teori feng shui, tahun 2004 hingga 2023 termasuk dalam periode 8. Jadi kloplah kalau Olimpiade Beijing memiliki angka serba 8. Sampai sekarang mitos angka 8 masih tetap populer. Coba saja Anda berbelanja di pasar swalayan, superstore, atau hypermall di negara-negara yang mayoritas warganya adalah etnis Tionghoa, maka harga-harga yang tertera selalu berakhiran angka 8, misalnya S$26,88 atau H $68,88. Pokoknya ada atau tidaknya uang kembalian, yang penting ada angka 8-nya. Kita pun ikut-ikutan. Buktinya ada Densus 88 dan Restoran Chinese Food berlabel 68. Jangan heran, banyak warga masyarakat di negara kita—dan juga belahan bumi lain—yang memesan tanggal 8-8-8 sebagai hari akad nikah dan kelahiran putra-putri mereka. Terlebih saat itu jatuh pada hari Jumat yang dianggap hari baik. Menurut berita-berita di media cetak dan media elektronik, rumah bersalin, kantor urusan agama, dan catatan sipil pada 8-8-8 itu kebanjiran peminat. Jauh lebih banyak dari hari-hari biasanya. Angka 9 Angka lain yang dipandang membawa hoki adalah 9. Kepercayaan akan tuah angka 9 banyak dianut masyarakat Indonesia. Coba saja perhatikan label-label harga pada pasar swalayan, perkulakan, dan sejenisnya. Boleh dikatakan, mereka tidak pernah memasang harga bulat, misalnya Rp 100.000. Agar terkesan murah, justru mereka mencantumkannya dengan Rp 99.900. Yang lebih istimewa, banyak pula yang melabeli barang dengan Rp 99.990. Deretan angka 9 seperti inilah yang dianggap membawa hoki. Logikanya, dengan membayar Rp 100.000, si pembeli tidak mungkin meminta uang kembalian Rp 100 atau Rp 10. Bila diakumulasi selama setahun, misalnya, maka jumlah “tabungan” si penjual menjadi banyak. Ini tentu berkat hoki angka 9 itu. Dalam astrologi Tiongkok, angka 9 yang merupakan angka tertinggi dari bilangan asli juga dianggap mewakili kemakmuran yang terus berlangsung sampai ke masa yang akan datang. Angka 9 juga menyimbolkan kesempurnaan langit dan bumi. Ini karena angka berapa pun yang dikalikan dengan 9, hasil akhirnya (jika dijadikan satu digit) tetap 9. Perhatikan saja bilangan berikut: 6 x 9 = 54 (5 + 4 = 9) atau 127 x 9 = 1143 (1 + 1 + 4 + 3 = 9). Begitu pun sederetan angka yang banyak: 354.276 x 9 = 3.188.484 (3 + 1 + 8 + 8 + 4 + 4 = 36, lalu 3 + 6 = 9). Dalam dialek Hokkian, 9 disebut kau. Bunyi kau mirip kao dalam bahasa Mandarin yang berarti “tinggi”. Dengan demikian orang mengharapkan rezeki tinggi dari angka ini. Di negara kita, angka 9 dianggap keramat oleh masyarakat Bali dan Islam. Ini tergambar dari adanya istilah nawahsanga, yaitu 8 dewa penjuru mata angin ditambah 1 dewa di pusat serta walisanga atau wali sembilan. Angka 9 pun selalu dikaitkan dengan lubang kehidupan yang ada pada tubuh manusia, yakni mata (ada 2), telinga (2), lubang hidung (2), mulut (1), dubur (1), dan alat kelamin (1). Angka hoki berikutnya adalah 7. Banyak pihak menghubungkan angka 7 dengan angka Tuhan karena jumlah hari ada 7. Konon, di akhirat ada langit lapis ke-7 dan pasti kita tahu kalau seluruh warna pelangi berjumlah 7. Kepopuleran angka 7 semakin menjadi-jadi ketika orang yang sedang sakit kepala hampir selalu bilang, “gua lagi pusing 7 keliling” atau rayuan gombal yang mengatakan “demi cintaku, 7 lautan akan kuseberangi dan 7 gunung akan kudaki”. Ingat vitamin penambah tenaga, bukan? Namanya seven seas (7 lautan) atau orang kita sering menyebutnya minyak ikan. Keunikan lain adalah bila dibentuk pecahan, maka unsur- unsur yang ada tetap sama. Coba simak pecahan-pecahan berikut: * 1/7 = 0,142857 * 2/7 = 0,285714 * 3/7 = 0,428571 * 4/7 = 0,571428 * 5/7 = 0,714285 * 6/7 = 0,857142 Unsur-unsur yang sama tersebut adalah 1, 2, 4, 5, 7, dan 8. Uniknya lagi kalau angka-angka itu dijumlahkan, hasilnya adalah 27 (2 + 7 = 9). Karena dianggap bertuah, maka angka 7 sering dipakai untuk semboyan atau slogan, seperti Sapta Prasetya Korpri, Sapta Pesona, atau Sapta Marga (Sapta = 7). Nah, percayakah Anda kepada angka-angka hoki 7, 8, dan 9 itu? Angka 0 Bila guru matematika mengajukan pertanyaan begini, “Ibu memiliki 3 buah kue. Diberikan kepada adik 1 buah, lalu kepada kakak 2 buah. Berapa sisakue ibu?” Pasti murid-murid menjawab, “Sisa kue ibu adalah 3 buah – 1 buah – 2 buah = 0 buah”. Dari sini kita tahu apa arti bilangan 0. Dengan kata lain, bilangan 0 menyatakan “tidak ada”. Begitu pula, kalau nilai seorang murid adalah 0. Berarti dia tidak mendapat nilai apa-apa alias jeblok, kan? Dalam matematika, bilangan 0 ternyata memiliki banyak makna. Bisa dilihat demikian, seberapa pun banyaknya bilangan 0, bila dijumlahkan hasilnya tetap 0. Ini contohnya: 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 = 0. Selain itu, bila bilangan 0 dibagi dengan bilangan berapa pun, hasil akhirnya juga tetap 0, misalnya 0 : 1, 0 : 10, 0 : 100, dst. Sama halnya dengan bilangan berapa pun yang dikalikan 0, hasilnya ya tetap 0. Coba saja hitung: (21 x 52) + (1392 + 2134) – (3000 : 12) x 0. Berapa hasilnya? Tanpa susah payah menghitung, pasti kita akan menjawab 0. Namun rupanya ada sedikit kekecualian, bilangan berapa pun yang dibagi 0, hasilnya bukan 0 tetapi tak terhingga. Hal ini sudah menjadi patokan dalam matematika. Jelas, bilangan 0 mempunyai pengaruh sangat besar, bukan sekadar “tidak ada”. Buat murid SD, memang bilangan 0 berarti “tidak ada”. Tapi bagi murid SMP, bilangan 0 bisa berarti “permulaan”. Contohnya dalam garis bilangan. Di sebelah kanan bilangan 0, garis bilangan berunsur positif (plus), misalnya 1, 2, 3, dst (tanda + tidak perlu ditulis). Sebaliknya, di sebelah kiri bilangan 0, bermakna negatif (minus), misalnya -1, -2, -3, dst. Di dalam penghitungan matematika, bilangan 0 memang memainkan peranan sangat penting. Begitu juga di dalam komputer elektronik, fungsi 0 lebih besar lagi. Ini mengingat komputer elektronik menggunakan sistem biner atau sistem bilangan dengan dasar dua. Artinya, sistem ini hanya menggunakan dua angka, yakni 0 dan 1. Seluruh angkanya terbentuk dari kedua bilangan dasar itu. Di dalam sistem ini, bilangan 100 dalam sistem desimal, harus ditulis 1100100. Memang terlalu rumit, tapi cara pencatatan bilangan sistem biner sangat berguna karena komputer elektronik tidak mempunyai tangan dan 10 jari. Dia hanya bisa mengenal dua macam keadaan, yaitu “berlistrik” (1) dan “tidak berlistrik” (0). Namun, di dalam ilmu-ilmu lain, bilangan 0 bukan berarti “tidak ada”. Jika dikatakan suhunya adalah 0 derajat Celcius, tentu bukan berarti tidak ada suhunya. Dalam hal ini bilangan 0 menunjukkan titik beku es. Uniknya, angka 0 tidak ditemukan dalam angka Romawi, berbeda dengan angka Arab seperti yang kita kenal sekarang, yakni dari 0 hingga 9. Angka Romawi hanya berjumlah 7 buah, yaitu I (mewakili 1), V (5), X (10), L (50), C (100), D (500), dan M (1000). Pada abad ke-5, Sri Paus Romawi yang sangat konservatif menganggap angka Romawi sudah cukup untuk mencatat segala bilangan. Maka beliau melarang semua orang menggunakan angka 0.

Back to posts
Comments:
[2011-11-18 04:05] nadia:

sayangtmintaduit


Post a comment








[KAYA][GALERY FOTO][MOTIVASI][TRIK BISNIS][MENU][TUTORIAL][HIPNOTIS][EBOOK JAR][LEADER][RAMALAN][SMS LUCU][TRIK SULAP][MANAGE UANG]

[-HOME-]
..........................................
created copas by WWW.TANAHGARO.JW.LT
2009-2011@

80s toys - Atari. I still have