11/1/1/2/509“Dunia telah menyaksikan
banyak pribadi-pribadi agung.
Namun, dari orang orang
tersebut adalah orang yang
sukses pada satu atau dua
bidang saja misalnya agama atau
militer. Hidup dan ajaran orang-
orang ini seringkali terselimuti
kabut waktu dan zaman. Begitu
banyak spekulasi tentang waktu
dan tempat lahir mereka, cara
dan gaya hidup mereka, sifat dan
detail ajaran mereka, serta
tingkat dan ukuran kesuksesan
mereka sehingga sulit bagi
manusia untuk merekonstruksi
ajaran dan hidup tokoh-tokoh
ini.
>
Tidak demikian dengan orang
ini. Muhammad (SAW) telah
begitu tinggi menggapai dalam
berbagai bidang pikir dan
perilaku manusia dalam sebuah
episode cemerlang sejarah
manusia. Setiap detil dari
kehidupan pribadi dan ucapan-
ucapannya telah secara akurat
didokumentasikan dan dijaga
dengan teliti sampai saat ini.
Keaslian ajarannya begitu
terjaga, tidak saja oleh karena
penelusuran yang dilakukan para
pengikut setianya tapi juga oleh
para penentangnya. Muhammad
adalah seorang agamawan,
reformis sosial, teladan moral,
administrator massa, sahabat
setia, teman yang
menyenangkan, suami yang
penuh kasih dan seorang ayah
yang penyayang – semua
menjadi satu. Tiada lagi manusia
dalam sejarah melebihi atau
bahkan menyamainya dalam
setiap aspek kehidupan tersebut
– hanya dengan kepribadian
seperti dia-lah keagungan
seperti ini dapat diraih. ”
K. S. RAMAKRISHNA RAO,
Professor Philosophy dalam
bookletnya, “Muhammad, The
Prophet of Islam”
Kepribadian Muhammad, hhmm…
sangat sulit untuk
menggambarkannya dengan
tepat. Saya pun hanya bisa
menangkap sekilas saja: betapa
ia adalah lukisan yang indah.
Anda bisa lihat Muhammad sang
Nabi, Muhammad sang pejuang,
Muhammad sang pengusaha,
Muhammad sang negarawan,
Muhammad sang orator ulung,
Muhammad sang pembaharu,
Muhammad sang pelindung anak
yatim-piatu, Muhammad sang
pelindung hamba sahaya,
Muhammad sang pembela hak
wanita, Muhammad sang hakim,
Muhamad sang pemuka agama.
Dalam setiap perannya tadi, ia
adalah seorang pahlawan. Saat
ini, 14 abad kemudian,
kehidupan dan ajaran
Muhammad tetap selamat, tiada
yang hilang atau berubah sedikit
pun. Ajaran yang menawarkan
secercah harapan abadi tentang
obat atas segala penyakit
kemanusiaan yang ada dan telah
ada sejak masa hidupnya. Ini
bukanlah klaim seorang
pengikutnya tapi juga sebuah
simpulan tak terelakkan dari
sebuah analisis sejarah yang
kritis dan tidak bias.
MICHAEL H. HART, The 100: A
Rangking of the Most Influential
Person in History.
“ Pilihan saya pada Muhammad
untuk diletakkan di peringkat
teratas dari urutan orang-orang
yang berpengaruh di dunia
boleh jadi mengejutkan sebagian
pembaca dan membuat orang
lain bertanya-tanya. Tetapi ia
adalah satu-satunya manusia
dalam sejarah yang meraih
sukses yang begitu tinggi, baik
dalam bidang agama, maupun
dalam bidang keduniaan. ”
PROF. (SNOUCK) HURGRONJE:
Liga bangsa-bangsa yang
didirikan Nabi umat Islam telah
meletakkan dasar-dasar
persatuan internasional dan
persaudaraan manusia di atas
pondasi yang universal yang
menerangi bagi bangsa lain.
Buktinya, sampai saat ini tiada
satu bangsa pun di dunia yang
mampu menyamai Islam dalam
capaiannya mewujudkan ide
persatuan bangsa-bangsa. Dunia
telah banyak mengenal konsep
ketuhanan, telah banyak individu
yang hidup dan misinya lenyap
menjadi legenda. Sejarah
menunjukkan tiada satu pun
legenda ini yang menyamai
bahkan sebagian dari apa yang
Muhammad capai. Seluruh jiwa
raganya ia curahkan untuk satu
tujuan: menyatukan manusia
dalam pengabdian kapada Tuhan
dalam aturan-aturan ketinggian
moral. Muhammad atau
pengikutnya tidak pernah dalam
sejarah menyatakan bahwa ia
adalah putra Tuhan atau
reinkarnasi Tuhan atau seorang
jelmaan Tuhan – dia selalu sejak
dahulu sampai saat ini
menganggap dirinya dan
dianggap oleh pengikutnya
hanyalah sebagai seorang
pesuruh yang dipilih Tuhan.
THOMAS CARLYLE on Heroes,
Hero-Worship and the Heroic in
History, London 1888
“….Orang-orang Arab ini, sang
lelaki Muhammad, dan satu abad,
bukanlah ini seperti percikan,
satu percikan, yang jatuh dari
langit ke atas bumi padang pasir
hitam yang sepele: tapi lihatlah !
Pasir itu seakan-akan berubah
menjadi bubuk bahan peledak,
yang meletus setinggi langit dari
New Delhi sampai Granada. Aku
katakan Orang Besar ini seperti
kilat yang turun dari langit. ”
“(Betapa menakjubkan) seorang
manusia sendirian dapat
mengubah suku-suku yang
saling berperang dan kaum
nomaden (Baduy) menjadi
sebuah bangsa yang paling maju
dan paling berperadaban hanya
dalam waktu kurang dari dua
decade. ” “Kebohongan yang
dipropagandakan kaum Barat
yang diselimutkan kepada orang
ini (Muhammad) hanyalah
mempermalukan diri kita
sendiri. ” “Sesosok jiwa besar
yang tenang, seorang yang mau
tidak mau harus dijunjung tinggi.
Dia diciptakan untuk menerangi
dunia, begitulah perintah Sang
Pencipta Dunia. ”
EDWARD GIBBON and SIMON
OCKLEY speaking on the
profession of ISLAM write:
“Saya percaya bahwa Tuhan
adalah tunggal dan Muhammad
adalah pesuruh-Nya ’ adalah
pengakuan kebenaran Islam
yang simpel dan seragam. Tuhan
tidak pernah dihinakan dengan
pujaan-pujaan kemakhlukan;
penghormatan terhadap Sang
Nabi tidak pernah berubah
menjadi pengkultusan
berlebihan; dan prinsip-prinsip
hidupnya telah memberinya
penghormatan dari pengikutnya
dalam batas-batas akal dan
agama
HISTORY OF THE SARACEN
EMPIRES, London, 1870, p. 54.
Muhammad tidak lebih dari
seorang manusia biasa. Tapi ia
adalah manusia dengan tugas
mulia untuk menyatukan
manusia dalam pengabdian
terhadap satu dan hanya satu
Tuhan serta untuk mengajarkan
hidup yang jujur dan lurus sesuai
perintah Tuhan. Dia selalu
menggambarkan dirinya sebagai
‘ hamba dan pesuruh Tuhan’ dan
demikianlah juga setiap
tindakannya.
D.C. SHARMA, The Prophets Of
The East, Calcutta, 1935, pp. 12
“Muhammad adalah sosok penuh
kebaikan, pengaruhnya
dirasakkan dan tak pernah
dilupakan orang-orang
terdekatnya.
JAMES A. MICHENER, “Islam: The
Misunderstood Religion,” in
READER’S DIGEST (American
edition), May 1955, pp. 68-70.
Muhammad, seorang inspirator
yang mendirikan Islam,
dilahirkan pada tahun 570
masehi dalam masyarakat Arab
penyembah berhala. Yatim
semenjak kecil dia secara khusus
memberikan perhatian kepada
fakir miskin, yatim piatu dan
janda, serta hamba sahaya dan
kaum lemah. Di usia 20 tahun,
dia sudah menjadi seorang
pengusaha yang sukses, dan
menjadi pengelola bisnis
seorang janda kaya. Ketika
mencapai usia 25, sang majikan
melamarnya. Meski usia
perempuan tersebut 15 tahun
lebih tua Muhammad
menikahinya dan tetap setia
kepadanya sepanjang hayat sang
istri.
“Seperti halnya para nabi lain,
Muhammad memulai tugas
kenabiannya dengan sembunyi2
dan ragu2 karena menyadari
kelemahannya.Tapi “Baca”
adalah perintah yang
diperolehnya, -dan meskipun
sampai saat ini diyakini bahwa
Muhammad tidak bisa membaca
dan menulis – dan keluarlah dari
mulutnya satu kalimat yang akan
segera mengubah dunia: “Tiada
tuhan selain Tuhan.”
“Dalam setiap hal, Muhammad
adalah seorang yang
mengedepankan akal. Ketika
putranya, Ibrahim, meninggal
disertai gerhana dan
menimbulkan anggapan
ummatnya bahwa hal tersebut
adalah wujud rasa
belasungkawa Tuhan kepadanya,
Muhammad berkata: “Gerhana
adalah sebuah kejadian alam
biasa, adalah suatu kebodohan
mengkaitkannya dengan
kematian atau kelahiran seorang
manusia. ”
“Sesaat setelah ia meninggal,
sebagian pengikutnya hendak
memujanya sebagaimana Tuhan
dipuja, akan tetapi penerus
kepemimpinannya (Abu Bakar-
pen.) menepis keingingan
ummatnya itu dengan salah satu
pidato relijius terindah
sepanjang masa: ‘Jika ada
diantara kalian yang menyembah
Muhammad, maka ketahuilah
bahwa ia telah meninggal. Tapi
jika Tuhan-lah yang hendak
kalian sembah, ketahuilah bahwa
Ia hidup selamanya ”. (Ayat
terkait: Q.S. Al Imran, 144 – pen.)
W. MONTGOMERY WATT,
Mohammad At Mecca, Oxford,
1953, p. 52.
“Kesiapannya menempuh
tantangan atas keyakinannya,
ketinggian moral para
pengikutnya, serta
pencapaiannya yang luar biasa –
semuanya menunjukkan
integritasnya. Mengira
Muhammad sebagai seorang
penipu hanyalah memberikan
masalah dan bukan jawaban.
Lebih dari itu, tiada figur hebat
yang digambarkan begitu buruk
di Barat selain Muhammad ”
ANNIE BESANT, The Life And
Teachings Of Muhammad,
Madras, 1932, p. 4.
“Sangat mustahil bagi seseorang
yang memperlajari karakter Nabi
Bangsa Arab, yang mengetahui
bagaimana ajarannya dan
bagaimana hidupnya untuk
merasakan selain hormat
terhadap beliau, salah satu
utusan-Nya. Dan meskipun dalam
semua yang saya gambarkan
banyak hal-hal yang terasa biasa,
namun setiap kali saya membaca
ulang kisah-kisahnya, setiap kali
pula saya mersakan kekaguman
dan penghormatan kepada sang
Guru Bangsa Arab tersebut. ”
BOSWORTH SMITH, Mohammad
And Mohammadanism, London,
1874, p. 92.
“Dia adalah perpaduan Caesar
dan Paus; tapi dia adalah sang
Paus tanpa pretensinya dan
seorang caesar tanpa
Legionnaire-nya: tanpa tentara,
tanpa pengawal, tanpa istana,
tanpa penghasilan tetap; jika ada
seorang manusia yang pantas
untuk berkata bahwa dia-lah
wakil Tuhan penguasa dunia,
Muhammad lah orang itu, karena
dia memiliki kekuatan meski ia
tak memiliki segala
instrument atau penyokongnya.”
JOHN WILLIAM DRAPER, M.D.,
L.L.D., A History of the
Intellectual Development of
Europe, London 1875, Vol.1,
pp.329-330
“Empat tahun setelah kematian
Justinian, pada 569 AD, telah lahir
di Mekkah Arabia seorang
manusia yang sangat besar
pengaruhnya terhadap ummat
manusia … Muhammad”
JOHN AUSTIN, “Muhammad the
Prophet of Allah,” in T.P. ‘s and
Cassel’s Weekly for 24th
September 1927.
“Dalam kurun waktu hanya
sedikit lebih dari satu tahun, ia
telah menjadi pemimpin di
Madinah. Kedua tangannya
memegang sebuah tuas yang
siap mengguncang dunia. ”
PROFESSOR JULES MASSERMAN
“Pasteur dan Salk adalah
pemimpin dalam satu hal
(intelektualitas-pen). Gandhi dan
Konfusius pada hal lain serta
Alexander, Caesar dan Hitler
mungkin pemimpin pada
kategori kedua dan ketiga (reliji
dan militer pen.). Jesus dan
Buddha mungkin hanya pada
kategori kedua. Mungkin
pemimpin terbesar sepanjang
masa adalah Muhammad, yang
sukses pada ketiga kategori
tersebut. Dalam skala yang lebih
kecil Musa melakukan hal yang
sama. ”
SAROJINI NAIDU, penyair
terkenal India (S. Naidu, IDEALS
OF ISLAM, vide Speeches &
Writings, Madras, 1918, p. 169):
“Inilah agama pertama yang
mengajarkan dan
mempraktekkan demokrasi; di
setiap masjid, ketika adzan
dikumandangkan dan jemaah
telah berkumpul, demokrasi
dalam Islam terwujud lima kali
sehari ketika seorang hamba dan
seorang raja berlutut
berdampingan dan mengakui:
‘ Allah Maha Besar’… Saya
terpukau lagi dan lagi oleh
kebersamaan Islam yang secara
naluriah membuat manusia
menjadi bersaudara. ”
Dikutip oleh O. HASHEM,
“ Muhammad Sang Nabi”, Tama
Publisher 2005
Ia hidup sangat sederhana;
makanan sehari-harinya
hanyalah roti dan air; kadang-
kadang selama sebulan tiada api
menyala di tungku. Mereka
mencatat bagaimana ia
memperbaiki sendiri sepatunya
dan menambal jubahnya … Tiada
kaisar dalam kebesarannya lebih
ditaati dari lelaki yang menambal
jubahnya sendiri ini. ”