[*] RAHASIA ANGKA 8 - www.tanahgaro.tk
1 . 2 . 22 . 74941
HOME | LAKI PERKASA | MKIOS | TIPS RAHASIA | EBOOK PDF | EBOOK JAR | MY FACEBOOK |

claudebot


SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432H MOHON MAAF LAHIR BATIN


...

...
MOHON MAAF BUKAN MAKSUD SAYA MENGGURUI BOS BOS SMUA TAPI INI HANYA SEBUAH WACANA ATAU KOLEKSI PENGETAHUAN SAJA,KALO ADA YANG SALAH SILAHKAN KOREKSI SENDIRI OK,THX


0:0:0:0

Seperti yang anda
ketahui, sebelum
menginduksi suyet kita
harus melakukan Pra-
Induksi secara baik dan
benar. Induksi akan gagal
bila dalam proses Pra-
Induksi tidak berjalan
dengan baik. Oleh karena
itu, saya sarankan agar
anda benar-benar
menguasai tahap Pra-
Induksi sebelum anda
mempelajari teknik
induksi.
Aturan-aturan Induksi
(dikutip dari buku
Hypnosis : The Art of
Subconscious
Communication dengan
perubahan dan
tambahan)
1. Aturan pertama adalah
TIDAK ADA ATURAN.
Semua tergantung
dengan situasi dan
kondisi saat hipnosis
dilakukan. Ingat, situasi
yang mengendalikan
tindakan yang diambil
oleh hipnotis. Jangan
pernah terpaku dengan
script yang anda hafal.
2. Sukses menghasilkan
sukses berikutnya.
Maksudnya adalah jika
suyet memberikan
respon terhadap apa
yang kita katakan, maka
gunakan hal ini sebagai
acuan/patokan untuk
tahap berikutnya.
3. Seorang hipnotis
dituntut tetap percaya
diri dan mampu
beradaptasi dengan
situasi. Misalnya, jika
induksi tidak berjalan
semestinya, anda harus
tetap dapat
mengendalikan situasi
dengan baik. Anda
dituntut untuk tetap
santai dan tidak tegang
dan mencoba teknik
induksi lain kepada suyet
tanpa memberitahu suyet
apa yang terjadi.
4. Pastikan sugesti anda
jelas dan tegas.
5. Nada, volume, intonasi,
tekanan, dan jeda pada
sugesti sangat penting.
Bandingkan kalimat
berikut : "Tangan anda
terkunci rapat dan sangat
melekat, anda berusaha
membukanya namun
terkunci rapat" dengan
"Tangan anda TERKUNCI
RAPAT dan sangat
MELEKAT, anda berusaha
membukanya namun
TERKUNCI RAPAT"
6. Berikan sugesti yang
melibatkan banyak
indera. Sebab, setiap
orang mempunyai
kemampuan menerima
informasi yang berbeda.
Ada yang unggul pada
Visual (penglihatan),
Auditori(pendengaran),
dan Kinestetik (gerak).
Untuk membedakannya
tidaklah mudah, maka
sugesti yang anda
berikan harus mencakup
banyak indera.
7. Manfaatkan segala
respon positif yang
tampak dari suyet.
Misalnya, jika suyet
mengedipkan matanya,
buatlah seolah-olah
memang itu yang
diharapkan terjadi, jadi
anda dapat
menambahkan respon
tersebut ke dalam sugesti
anda.
8. Untuk mengoptimalkan
sugesti anda, ulangilah
terus menerus sugesti
yang sama. Sebab,
pongulangan sugesti
dapat memastikan
pikiran suyet secara
benar dan efeknya
sugesti tersebut menjadi
lebih kuat.
9. Jangan pernah
menggunakan kata-kata
"canggih" yang dapat
membingungkan suyet.
Pemilihan kata canggih
dapat disalah mengerti
oleh suyet.
10. Jangan pernah
menjadikan induksi
sebagai kontes.
Maksudnya adalah jangan
pernah membuat suyet
merasa tertantang oleh
kita. Contoh sugesti yang
salah adalah " Saya akan
membuat anda
terhipnosis walaupun
anda menolak." Dengan
begitu, suyet akan
merasa tertantang dan
akan sulit dihipnosis.
Teknik-Teknik Dasar
Induksi
Ada enam teknik dasar
induksi pada umumnya.
Anda harus
menggunakan uji
sugestibilitas sebelum
melakukan induksi agar
anda tahu, suyet
termasuk tipe sulit,
moderat, atau gampang
terhipnosis. Sebab,
teknik-teknik dasar
tersebut mempunyai
kaitan erat dengan tipe
suyet. Sebelumnya, saya
belum bisa memberikan
contoh script pada
teknik-teknik dasar ini.
Saya akan
menjelaskannya terlebih
dahulu dan pada pekan
mendatang saya akan
melampirkan contoh
scriptnya.
Enam teknik dasar
induksi antara lain :
1. Teknik Eye Fixation
(Fiksasi Mata)
Dengan teknik ini, suyet
diminta untuk
berkonsentrasi pada
sebuah objek benda
dengan fokus terus
dengan objek tersebut.
Objek yang bisa
digunakan adalah satu
titik pandang, ujung jari
telunjuk, cahaya, atau apa
saja yang bisa membuat
suyet terfokus. Dengan
fokus pada objek
tersebut, mata suyet akan
lelah. Teknik ini
memanfaatkan
kebosanan pada pikiran
sadar dan lengah.
2. Teknik Relaxation or
Fatigue of Nervous
System (Relaksasi atau
Kelelahan Sistem Saraf)
Semua teknik induksi
dasarnya adalah
membuat suyet
merasakan rileks yang
dalam. Pada teknik ini,
suyet diminta untuk
merilekskan seluruh
tubuhnya. Mulai dari
kepala, bahu, badan,
tangan, kaki, hingga
ujung kaki. Dengan
demikian tubuh akan
benar-benar rileks.
3. Teknik Mental
Confusion
(Membingungkan
Pikiran)
Teknik ini memanfaatkan
kebingungan pada
pikiran sadar suyet
sehingga pikiran sadar
suyet lengah dan suyet
masuk ke dalam kondisi
trance. Saat sibuk
mengartikan makna dari
ucapan hipnotis
(ucapannya memang
dibuat untuk
membingungkan suyet),
pikiran sadar suyet
menjadi lengah. Cara lain
adalah dengan
menginput banyak
informasi secara
berlebihan sehingga
pikiran sadar kebanjiran
informasi.
4. Teknik Mental
Misdiretion
(Menyesatkan Pikiran)
Teknik ini biasanya
digabung dengan Uji
Sugestibilitas. Teknik ini
memanfaatkan respon
fisik suyet terhadap yang
diimajinasikan.
Contohnya pada Hand
Locking Test, pada uji
sugestibilitas ini biasanya
langsung dikonversikan
ke dalam hipnosis. Suyet
diminta untuk
menggerakkan mata ke
atas ke arah ubun-ubun
dalam keadaan
terpenjam dan
disugestikan bahwa mata
suyet terkunci rapat.
5. Teknik Loss of
Equilibrium (Kehilangan
Keseimbangan)
Ini adalah teknik induksi
dengan cara
menggoyang-goyangkan
tubuh suyet agar masuk
ke dalam trance.
Ilustrasinya adalah ibu
yang menidurkan
anaknya dengan
mengayun-ayun si anak.
Teknik ini biasanya
menggunakan kursi
goyang atau yang bisa
membuat tubuh suyet
goyang.
6. Teknik Shock to
Nervous System
(Kejutan pada Sistem
Saraf)
Teknik ini biasanya
digabungkan dengan
teknik induksi lain.
Intinya adalah pertama,
anda harus membuat
pikiran sadar suyet bosan
dan lengah. Kedua,
membuat pikiran sadar
"kaget" atau terkejut.
Caranya adalah dengan
membuat kejutan yang
tak disangka oleh suyet.
Bisa dengan jentikan jari
atau tepukan tangan
secara mendadak.
Kejutan dapat membuat
gerbang pikiran bawah
sadar terbuka sementara.
Oleh karena itu, kita
harus dapat
memanfaatkannya
dengan baik. Contoh
sederhana adalah seperti
ini, pada saat kita
bertepuk tangan
(mengagetkan suyet) kita
berkata : "TIDUR
NYENYAK". Maka dengan
spontan suyet melakukan
apa yang kita ucapkan.
Teknik ini biasanya
termasuk teknik induksi
cepat.
Demikian teknik-teknik
dasar induksi yang perlu
anda pelajari. Prinsip
dasar induksi adalah
Mem-by-pass pikiran
sadar suyet ke pikiran
bawah sadar suyet.
Pada pekan berikutnya
saya akan memberikan
contoh-contoh script
teknik dasar induksi. Saya
juga mohon saudara-
saudara sekalian untuk
menambahkan informasi
apabila dirasa masih
kurang.
Semoga bermanfaat.
Sekian dan terima kasih.

[*] RAHASIA ANGKA 8

Angka 8 di percaya mengandung hoky

Perhelatan cabang olahraga multievent terbesar di dunia, Olimpiade Beijing, dibuka dengan resmi pada 8 Agustus 2008 pukul 8 malam. Bahkan ditambah embel-embel lebih 8 menit dan 8 detik. Tentu bukanlah tanpa alasan jika panitia memilih waktu tersebut yang kalau “diterjemahkan” menjadi 08-08-08 pukul 08:08:08. Jelas sekali, sederetan angka 8 terdapat di dalamnya. Sejak lama memang masyarakat Tiongkok percaya bahwa 8 adalah angka hoki yang paling super. Karena itulah tentunya panitia mengharapkan keberuntungan yang super besar daripenyelenggaraan olimpiade kali ini. Merebut medali emas dan meraih laba finansial sebanyak- banyaknya, mungkin merupakan harapan yang paling ditunggu- tunggu. Dan ternyata memang benar, kontingen Tiongkok untuk pertama kalinya menjadi yang paling hebat sejagat raya. Selain merebut medali emas terbanyak, kontingen Tiongkok juga mengalahkan dua langganan jawara Olimpiade, yakni AS dan Rusia. Di Tiongkok dan juga Taiwan, Hongkong, Singapura, serta negara yang memiliki etnis Tionghoa banyak, pemakaian angka 8 memang sangat populer. Konon dalam dialek Kanton, penyebutan angka 8 seperti phat yang bermakna “pertumbuhan yang makmur” atau kekayaan. Siapa sih orang yang tidak mau kaya? Sering kali angka 8 digunakan untuk nomor mobil, nomor rekening bank, nomor kartu kredit, nomor rumah, nomor telepon, dan nomor-nomor lain yang dipandang penting buat pemiliknya. Untuk memperoleh “tuah”, biasanya angka 8 harus ada pada bagian akhir. Sangat baik bila berupa angka tunggal. Jika angka itu diawali dengan 6, 7, 8, dan 9, maka keberuntungan dianggap ganda. Karena dianggap angka yang sangat menguntungkan, maka segelintir masyarakat Tionghoa berani membayar tinggi untuk memperoleh angka itu. Tahun 2002 lalu, misalnya, seorang taipan Hongkong pernah harus mengeluarkan jutaan dollar demi mendapatkan angka keramat itu untuk plat nomor mobilnya. Jelas, betapa angka 8 dianggap sebagai angka yang benar-benar keramat. Tak urung, apartemen tingkat delapan ikut memperoleh dampaknya. Begitu pula ruang perkantoran atau fasilitas properti lainnya. Jangan heran kalau sejumlah pengembang sengaja memasang tarif lebih tinggi untuk hal-hal yang “berbau” 8. Sulit dijelaskan secara ilmiah mengapa masyarakat Tionghoa sungguh percaya kepada angka 8. Mungkin karena alasan kepercayaan nenek moyang, tapi mungkin juga ada alasan psikologisnya. Secara sadar atau tidak sadar, memang orang selalu berusaha mencari sesuatu agar memperoleh “nilai lebih”. Nilai tersebut mereka representasikan dalam angka. Alasan pemilihan angka 8 bisa digambarkan demikian. Pertama, masyarakat Tionghoa selalu menghindari tiga angka di ujung. Karena itu dari sepuluh bilangan pertama (1 hingga 10), mereka meninggalkan angka 1, 2, dan 3. Jadi angka yang tersisa adalah 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Kedua, mereka juga menghindari angka ganjil karena dianggap angka sial. Dengan demikian yang tersisa adalah angka-angka genap 4, 6, 8, dan 10. Ketiga, dari keempat angka itu yang dianggap paling bagus adalah angka 4 dan 8 karena merupakan kelipatan 2. Tentu kita tahu dalam matematika 4 adalah 2 pangkat 2 dan 8 adalah 2 pangkat 3. Keempat, dari kedua angka itu yang lebih dekat ke tengah (dari 4 hingga 10) adalah 8. Maka 8 terus dianggap sebagai angka favorit hingga kini (Tong Sing, 2001). Selain itu, menurut kalangan Tionghoa lainnya, angka 8 memiliki guratan garis yang tidak terputus.Ini dianggap merupakan simbolisasi rezeki yang sambung-menyambung tiada hentinya. Angka 8 juga dipuja karena mewakili delapan dewa penjaga arah mata angin. Memang kenyataannya sampai sekarang masyarakat di segala penjuru dunia menggunakan delapan arah mata angin utama, yakni Utara, Barat Daya, Timur, Tenggara, Selatan, Timur Laut, Barat, dan Barat Laut. Sementara menurut numerologi Lo-shu dalam feng shui, 8 adalah angka kaya yang berarti kemakmuran di masa yang akan datang. Apalagi secara teori feng shui, tahun 2004 hingga 2023 termasuk dalam periode 8. Jadi kloplah kalau Olimpiade Beijing memiliki angka serba 8. Sampai sekarang mitos angka 8 masih tetap populer. Coba saja Anda berbelanja di pasar swalayan, superstore, atau hypermall di negara-negara yang mayoritas warganya adalah etnis Tionghoa, maka harga-harga yang tertera selalu berakhiran angka 8, misalnya S$26,88 atau H $68,88. Pokoknya ada atau tidaknya uang kembalian, yang penting ada angka 8-nya. Kita pun ikut-ikutan. Buktinya ada Densus 88 dan Restoran Chinese Food berlabel 68. Jangan heran, banyak warga masyarakat di negara kita—dan juga belahan bumi lain—yang memesan tanggal 8-8-8 sebagai hari akad nikah dan kelahiran putra-putri mereka. Terlebih saat itu jatuh pada hari Jumat yang dianggap hari baik. Menurut berita-berita di media cetak dan media elektronik, rumah bersalin, kantor urusan agama, dan catatan sipil pada 8-8-8 itu kebanjiran peminat. Jauh lebih banyak dari hari-hari biasanya. Angka 9 Angka lain yang dipandang membawa hoki adalah 9. Kepercayaan akan tuah angka 9 banyak dianut masyarakat Indonesia. Coba saja perhatikan label-label harga pada pasar swalayan, perkulakan, dan sejenisnya. Boleh dikatakan, mereka tidak pernah memasang harga bulat, misalnya Rp 100.000. Agar terkesan murah, justru mereka mencantumkannya dengan Rp 99.900. Yang lebih istimewa, banyak pula yang melabeli barang dengan Rp 99.990. Deretan angka 9 seperti inilah yang dianggap membawa hoki. Logikanya, dengan membayar Rp 100.000, si pembeli tidak mungkin meminta uang kembalian Rp 100 atau Rp 10. Bila diakumulasi selama setahun, misalnya, maka jumlah “tabungan” si penjual menjadi banyak. Ini tentu berkat hoki angka 9 itu. Dalam astrologi Tiongkok, angka 9 yang merupakan angka tertinggi dari bilangan asli juga dianggap mewakili kemakmuran yang terus berlangsung sampai ke masa yang akan datang. Angka 9 juga menyimbolkan kesempurnaan langit dan bumi. Ini karena angka berapa pun yang dikalikan dengan 9, hasil akhirnya (jika dijadikan satu digit) tetap 9. Perhatikan saja bilangan berikut: 6 x 9 = 54 (5 + 4 = 9) atau 127 x 9 = 1143 (1 + 1 + 4 + 3 = 9). Begitu pun sederetan angka yang banyak: 354.276 x 9 = 3.188.484 (3 + 1 + 8 + 8 + 4 + 4 = 36, lalu 3 + 6 = 9). Dalam dialek Hokkian, 9 disebut kau. Bunyi kau mirip kao dalam bahasa Mandarin yang berarti “tinggi”. Dengan demikian orang mengharapkan rezeki tinggi dari angka ini. Di negara kita, angka 9 dianggap keramat oleh masyarakat Bali dan Islam. Ini tergambar dari adanya istilah nawahsanga, yaitu 8 dewa penjuru mata angin ditambah 1 dewa di pusat serta walisanga atau wali sembilan. Angka 9 pun selalu dikaitkan dengan lubang kehidupan yang ada pada tubuh manusia, yakni mata (ada 2), telinga (2), lubang hidung (2), mulut (1), dubur (1), dan alat kelamin (1). Angka hoki berikutnya adalah 7. Banyak pihak menghubungkan angka 7 dengan angka Tuhan karena jumlah hari ada 7. Konon, di akhirat ada langit lapis ke-7 dan pasti kita tahu kalau seluruh warna pelangi berjumlah 7. Kepopuleran angka 7 semakin menjadi-jadi ketika orang yang sedang sakit kepala hampir selalu bilang, “gua lagi pusing 7 keliling” atau rayuan gombal yang mengatakan “demi cintaku, 7 lautan akan kuseberangi dan 7 gunung akan kudaki”. Ingat vitamin penambah tenaga, bukan? Namanya seven seas (7 lautan) atau orang kita sering menyebutnya minyak ikan. Keunikan lain adalah bila dibentuk pecahan, maka unsur- unsur yang ada tetap sama. Coba simak pecahan-pecahan berikut: * 1/7 = 0,142857 * 2/7 = 0,285714 * 3/7 = 0,428571 * 4/7 = 0,571428 * 5/7 = 0,714285 * 6/7 = 0,857142 Unsur-unsur yang sama tersebut adalah 1, 2, 4, 5, 7, dan 8. Uniknya lagi kalau angka-angka itu dijumlahkan, hasilnya adalah 27 (2 + 7 = 9). Karena dianggap bertuah, maka angka 7 sering dipakai untuk semboyan atau slogan, seperti Sapta Prasetya Korpri, Sapta Pesona, atau Sapta Marga (Sapta = 7). Nah, percayakah Anda kepada angka-angka hoki 7, 8, dan 9 itu? Angka 0 Bila guru matematika mengajukan pertanyaan begini, “Ibu memiliki 3 buah kue. Diberikan kepada adik 1 buah, lalu kepada kakak 2 buah. Berapa sisakue ibu?” Pasti murid-murid menjawab, “Sisa kue ibu adalah 3 buah – 1 buah – 2 buah = 0 buah”. Dari sini kita tahu apa arti bilangan 0. Dengan kata lain, bilangan 0 menyatakan “tidak ada”. Begitu pula, kalau nilai seorang murid adalah 0. Berarti dia tidak mendapat nilai apa-apa alias jeblok, kan? Dalam matematika, bilangan 0 ternyata memiliki banyak makna. Bisa dilihat demikian, seberapa pun banyaknya bilangan 0, bila dijumlahkan hasilnya tetap 0. Ini contohnya: 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 = 0. Selain itu, bila bilangan 0 dibagi dengan bilangan berapa pun, hasil akhirnya juga tetap 0, misalnya 0 : 1, 0 : 10, 0 : 100, dst. Sama halnya dengan bilangan berapa pun yang dikalikan 0, hasilnya ya tetap 0. Coba saja hitung: (21 x 52) + (1392 + 2134) – (3000 : 12) x 0. Berapa hasilnya? Tanpa susah payah menghitung, pasti kita akan menjawab 0. Namun rupanya ada sedikit kekecualian, bilangan berapa pun yang dibagi 0, hasilnya bukan 0 tetapi tak terhingga. Hal ini sudah menjadi patokan dalam matematika. Jelas, bilangan 0 mempunyai pengaruh sangat besar, bukan sekadar “tidak ada”. Buat murid SD, memang bilangan 0 berarti “tidak ada”. Tapi bagi murid SMP, bilangan 0 bisa berarti “permulaan”. Contohnya dalam garis bilangan. Di sebelah kanan bilangan 0, garis bilangan berunsur positif (plus), misalnya 1, 2, 3, dst (tanda + tidak perlu ditulis). Sebaliknya, di sebelah kiri bilangan 0, bermakna negatif (minus), misalnya -1, -2, -3, dst. Di dalam penghitungan matematika, bilangan 0 memang memainkan peranan sangat penting. Begitu juga di dalam komputer elektronik, fungsi 0 lebih besar lagi. Ini mengingat komputer elektronik menggunakan sistem biner atau sistem bilangan dengan dasar dua. Artinya, sistem ini hanya menggunakan dua angka, yakni 0 dan 1. Seluruh angkanya terbentuk dari kedua bilangan dasar itu. Di dalam sistem ini, bilangan 100 dalam sistem desimal, harus ditulis 1100100. Memang terlalu rumit, tapi cara pencatatan bilangan sistem biner sangat berguna karena komputer elektronik tidak mempunyai tangan dan 10 jari. Dia hanya bisa mengenal dua macam keadaan, yaitu “berlistrik” (1) dan “tidak berlistrik” (0). Namun, di dalam ilmu-ilmu lain, bilangan 0 bukan berarti “tidak ada”. Jika dikatakan suhunya adalah 0 derajat Celcius, tentu bukan berarti tidak ada suhunya. Dalam hal ini bilangan 0 menunjukkan titik beku es. Uniknya, angka 0 tidak ditemukan dalam angka Romawi, berbeda dengan angka Arab seperti yang kita kenal sekarang, yakni dari 0 hingga 9. Angka Romawi hanya berjumlah 7 buah, yaitu I (mewakili 1), V (5), X (10), L (50), C (100), D (500), dan M (1000). Pada abad ke-5, Sri Paus Romawi yang sangat konservatif menganggap angka Romawi sudah cukup untuk mencatat segala bilangan. Maka beliau melarang semua orang menggunakan angka 0.

Back to posts
Comments:
[2011-11-17 19:05] nadia:

sayangtmintaduit


Post a comment








[KAYA][GALERY FOTO][MOTIVASI][TRIK BISNIS][MENU][TUTORIAL][HIPNOTIS][EBOOK JAR][LEADER][RAMALAN][SMS LUCU][TRIK SULAP][MANAGE UANG]

[-HOME-]
..........................................
created copas by WWW.TANAHGARO.JW.LT
2009-2011@

Disneyland 1972 Love the old s